20 Maret 1978

Tina Borneo 78

Peranan Diskusi Dalam Ketrampilan Berbicara

Media Belajar 17.40 |

Kehidupan manusia tidak dapat lepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa merupakan sarana  untuk berkomunikasi antarmanusia. Bahasa sebagai alat komunikasi ini, dalam rangka memenuhi sifat manusia sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan sesama manusia. Bahasa dianggap sebagai alat yang paling sempurna dan mampu membawakan pikiran dan perasaan baik mengenai hal-hal yang bersifat konkrit maupun yang  bersifat abstrak (Effendi, 1985:5). Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dituntut untuk mempunyai kemampuan berbahasa yang baik. Seseorang yang mempunyai kemampuan berbahasa yang memadai akan lebih mudah menyerap dan menyampaikan informasi baik secara lisan maupun tulisan.
Salah satu penunjang ketrampilan berbicara adalah musyawarah yaitu berbicara bersama yang dilakukan dengan tujuan mencari titik temu kesamaan langkah, pendapat, kebijakan, sebagai hasil kesepakatan-keputusan bersama. Ada banyak jenis musyawarah yang dipakai untuk melatih  ketrampilan berbicara  seperti : diskusi, diskusi panel, simposium, konperensi, seminar, diskusi meja bundar,buzz group dan debat.
Merujuk paparan di atas,maka penyusun ingin memberikan pengetahuan mengenai peranan diskusi dalam ketrampilan berbicara yang akan kami bahas dalam makalah ini. 

Jenis-jenis diskusi

1.      Diskusi kelompok
Diskusi kelompok merupakan suatu pembicaraan yang terdiri dari kelompok peserta guna memecahkan suatu masalah secara bersama-sama dengan mempertimbangkan baik dan buruk, dan sekaligus menetapkan cara melaksanakan pemecahannya yang baik. Masalah yang didiskusikan harus dirumuskan sebaik-baiknya, sehingga terbatas pada suatu masalah saja. Diskusi ini disebut juga ‘ percakapan terpimpin ‘.

2.      Diskusi panel
Pembicaraan ini terdiri seorang pemimpin diskusi dan dua sampai enam orang peserta, serta dihadiri oleh beberapa pendengar. Dalam pembicaraan ini hanya peserta yang mendiskusikan masalah yang jadi topik pembicaraan dan masing-masing peserta harus mempelajari bahan-bahan sebelum diskusi.
Tujuan diskusi ini ialah untuk memberi pemahaman tentang masalah yang didiskusikan kepada para pendengar.

3.      Simposium
Simposium adalah suatu bentuk diskusi umum, pidatonya bersifat formal yang disampaikan oleh seorang pemrasaran. Diskusi jenis ini dipimpin oleh seorang yang dianggap mampu untuk memimpin dan diikuti oleh beberapa pembicara/ pemrasaran, peserta kadang-kadang juga meninjau. Persiapan diksusi disiapkan oleh panitia atau salah seorang yang mengenal peserta siimposium untuk memperlengkapi para peserta dengan bahan-bahan yang diperlukan dalam menganalisis masalah. Jadi tidak untuk mengambil keputusan terhadap masalah tersebut.

4.      Konperensi
Konperensi termasuk diskusi kelompok yang biasanya diselenggarakan oleh satu badan atau organisasi tertentu. Apa yang berlaku pada diskusi kelompok  berlaku pula pada konperensi. Dalam konperensi dibahas masalah yang sednagn hangat terjadi pada waktu itu; guna segera mencari pemecahannya. Sebagai contoh : konperensi dagang, konperensi industry, konperensi pers, dll

5.      Seminar
Seminar kadang-kadang diartikan sebagai pertemuan berkala yang biasanya diadakan oleh sekelompok mahasiswa yang sedang melakukan penelitian dalam rangka memberikan laporan atau mendiskusikan hasil penelitian tersebut. Selain itu juga dilakukan oleh cendikiawan dari berbagai kalangan ilmu pengetahuan. Pertemuan tersebut bersifat terbuka untuk umum yaitu boleh dihadiri oleh orang-orang yang berminat. Untuk melaksanakan seminar ini dibentuk panitia khusus dan pembicara ditetapkan terlebih dahulu. Dalam seminar disediakan beberapa kertas kerja mungkin terdiri dari satu masalah yang ada. Seminar ini tidak bertujuan untuk memutuskan suatu masalah, melainkan hanya meninjau masalah tersebut dari berbagai aspek: sehingga mendapatkan kesimpulan yang dapat digunakan sebagai pemecahannya.

6.      Diskusi meja bundar
Dalam diskusi meja bundar ini, semua siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 6-15 anak. Untuk kelancaran diskusi jenis ini salah seorang dari tiap kelompok ditunjuk untuk mengetahui kelompoknya. Tempat duduk dalam diskusi ini disusun melingkar.

7.      Buzz group
Diskusi jenis ini diselenggarakan bila anggota berjumlah besar. Mereka dibagi dalam beberapa kelompok yang dipimpin oleh seorang ketua. Didampinggi oleh seorang sekretaris dan diikuti beberapa anggota. Setelah diskusi masing-masing kelompok diwakili seorang anggota melaporkan hasil pembicaraan kelompoknya.

8.      Debat
Bentuk diskusi seperti ini dapat dikatakan sebagai adu pendapat. Kelompok dibagi menjadi dua bagian yang masing-masing kelompok mempertahankan pendapatnya dan berusaha untuk menjatuhkan lawan, sehingga pihak lawan akan menyetujui pendapat kelompoknya.



0 komentar:

Ads 468x60px

Featured Posts